Kamis, 13 Desember 2007

Dagelan Tukang Becak

Waktu itu kira-kira tahun 1999 atau 1 tahun setelah reformasi berlangsung di negeri tercinta ini dan sudah terjadi pergantian presiden dari Pak Soeharto ke Pak Habibi dan akhirnya ke H. Abdurrahman Wahid atau lebih dikenal sebagai Gus Dur.

Kira-kira jam 7 pagi setelah beberapa jam menempuh perjalanan Yogya-Solo-Semarang dengan mas Untung teman kuliahku, tibalah kami di depan pintu masuk Pelabuhan Tanjung Mas Semarang. Udah lupa hari apa waktu itu, yang jelas rencananya mau menjemput Kakak yang baru datang dari Banjarmasin trus mau ke Yogyakarta. Dari pesan beberapa teman bahwa kalo mau menuju pelabuhan kedatangan penumpang kapal Pelni di Tanjung Mas dari depan pintu gerbang hanya ada angkutan ojek dan becak, Sebaiknya naik ojek karena bisa sampe parkiran terminal kedatangan penumpang, kalo becak masih harus jalan beberapa ratus meter.

Karena berdua dan hari juga masih pagi, maka kami pilih becak.
Singkat cerita kami naik becak, sambil menikmati sebagian pemandangan kantor kantor yg kosong yg sudah tidak digunakan lagi karena hampir tenggelam oleh air laut yg semakin tinggi ato malah tanahnya yg semakin turun. Becak berjalan santai dan terjadilah suatu dialog antara aku, untung dan tukang becak yang kira2 begini: (dlm bahasa jawa).

tukang becak (tb): " jenengan ngertos mboten ne tulisan neng kitab JOYOBOYO kae kabeeeh terbukti ?"
aku : " wah, mboten pak, opone sing bener, kulo mboten ngertos"

(wah suasah pake bahasa jawa, pke indonesia aja ceritanya)

tb : gini lho, di kitab itu ada di ceritain nanti kodok menelan sapi, nah kan terbukti Megawati yang
tadinya dari partai kecil dan dianggap kecil, nggak dapat dihitung kemaren bisa ngalahin
partai gede kaya golkar. ya... ibaratnya PDIP itu kodoknya dan Golkar itu sapinya. kodok nelan
sapi

aku :" wah itu sih kebetulan aja pak..... besok2 bisa sapi nelan kodok ato kodok ma sapi temenan
he he he"

si untung ngangguk2 ketawa dia, maklum dia org yogya asli

tb : "eh, nggak cuma itu lho, kmu tau kalo pesawat yg sekrg ada, juga ada dalam kitab itu, dalam
ramalan Joyoboyo ada diceritakan tentang besi iso mabur.... nah itu sekrang jadi kapal
terbang alias pesawat itu"

aku :"ha ha ha mamang tukang becak ada-ada aja"
" benda kaya besi sich dari dulu terbang2 sih bnyak, nggak cuma pesawat, helikopter dsb"
" dari cerita2 di sandiwara radio kaya brma kumbara kan dah da keris pa pedang yang konon bisa terbang-terbang, jadi nggak bisa di anggap sebagai bukti"

dari sedikit yel-eyelan disempanjang perjalanan, akhirnya situkan becak ngmong:

tb :
"eh kamu tau nggak sebenarnya di indonesia sudah diramalkan bakal dipimpin oleh oleh orang yang selalu bernama depan "Ha" setelah Soekarno"

aku :
"ha ha ha Mana buktinya pak ?"

tb : sambil tersenyum dia jawab
" Kemaren Harto, trus Habibi"

aku :
" terus siapa pa, sekarang Gus Dur ato Abrurrarman Wahid, nggak da Ha nya pak"

( kupikir dasar tukang bejak edan..... ada da ja pikirannya)

tb :
" Lho yang sekarang kan Haji
Abrurrarman Wahid, Itu kan juga di mulai dari Ha juga"
" Ha ha ha ha........."

( dia ketawa banget.... kaya orang menang aja, dasar orang edannnn......)

aku :
" Grrrr...... ha ha ha"

dasar dagelan tukan becak, kalo sperti itu semua dimulai Ha, ada Haji Soekarno (Kalo naik haji), Haji Soeharto, Haji Habibi, Haji Abrurrahman Wahid, Hajjah Megawati, Haji SBY, Haji... haji yang lain


Ha ha ha ha................


akhirnya sampai -+ 500 meter dari terminal ke datangan penumpang kapal, kami turun dari becak dan melanjutkan dengan berjalan kaki, sambil melihat2 pemandanagan disekitar pelabuhan yang masih sepi. dibenakku sampai hari ini masih teringat dagelan tukang becak di Semarang itu.











1 komentar:

Win Hardt mengatakan...

hahahaha... dagelan segar pak
keep posting..